Vitamin D sering disebut sebagai “vitamin sinar matahari” karena tubuh manusia mampu memproduksinya ketika kulit terpapar sinar UVB. Namun, fungsinya jauh melampaui sekadar membantu penyerapan kalsium. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients tahun 2023, vitamin D berperan sebagai hormon steroid yang mengatur lebih dari 200 gen dalam tubuh, termasuk gen yang terkait dengan respons imun, proliferasi sel, dan diferensiasi.

Salah satu manfaat utama vitamin D adalah memperkuat sistem kekebalan tubuh. Sel-sel imun seperti makrofag dan sel T memiliki reseptor vitamin D yang memungkinkan mereka menghasilkan peptida antimikroba bernama cathelicidin. Peptida ini efektif melawan bakteri, virus, dan jamur. Studi kohort besar di Eropa menunjukkan bahwa individu dengan kadar 25-hidroksivitamin D di atas 30 ng/mL memiliki risiko 20-30% lebih rendah terkena infeksi saluran pernapasan atas dibandingkan mereka yang kekurangan.

Dalam konteks kesehatan tulang, vitamin D meningkatkan ekspresi protein pengangkut kalsium di usus halus (TRPV6 dan calbindin). Tanpa kadar vitamin D yang cukup, hanya 10-15% kalsium makanan yang diserap, sehingga risiko osteoporosis dan fraktur pinggul meningkat, terutama pada lansia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan kadar vitamin D serum minimal 20 ng/mL, tetapi banyak ahli gizi menyarankan 30-50 ng/mL untuk manfaat optimal.

Selain itu, vitamin D memengaruhi kesehatan mental. Meta-analisis tahun 2024 di The Lancet Psychiatry menemukan hubungan signifikan antara defisiensi vitamin D dan gangguan afektif musiman (seasonal affective disorder). Mekanismenya melibatkan regulasi serotonin dan dopamin di otak. Orang yang tinggal di wilayah lintang tinggi dengan hari pendek cenderung mengalami penurunan suasana hati jika tidak mengonsumsi cukup vitamin D.

Untuk menjaga kadar vitamin D, kombinasi paparan sinar matahari yang aman, pola makan kaya nutrisi, dan—if needed—suplemen berkualitas tinggi menjadi strategi terbaik. Dengan memahami peran multifaset vitamin D, kita dapat mengambil langkah proaktif menuju kesehatan holistik.